Senin, 16 April 2018

Di Mana Big Bos Miras Oplosan Maut Bersembunyi?

Equityworld Futures - Keberadaan Syamsudin Simbolon, big bos minuman keras (miras) oplosan yang menewaskan puluhan orang di Cicalengka, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, belum diketahui. Polisi menetapkan Syamsudin sebagai buronan dalam kasus miras oplosan.

Selama hampir seminggu, polisi terus memburu keberadaan Syamsudin. Tim gabungan Polda Jabar dan Polres Bandung dikerahkan untuk memburu Syamsudin yang mendistribusikan dan membuat miras maut tersebut.

Sejak pekan lalu, polisi mengumpulkan data dan riwayat 'si big bos'. Polisi menelusuri catatan kriminal dan sosial Syamsudin lewat riwayat kepolisian.

Dalam kasus ini, polisi sudah menetapkan tiga orang tersangka yakni, Julianto Silalahi, Hamciak Manik, dan Willy. Hamciak Manik tak lain merupakan istri Syamsudin. Selain Syamsudin, ada 6 orang lain yang juga masih diburu pihak kepolisian.

Tercatat ada 45 orang warga Kabupaten Bandung yang tewas usai menenggak miras oplosan racikan Syamsudin. Tercatat 34 orang korban tewas di RSUD Cicalengka, tiga orang di RSUD Majalaya, tujuh orang di RS AMC Cileunyi, dan satu orang tewas di rumahnya.

Syamsudin, diketahui memiliki rumah mewah di Jalan Raya Bandung-Garut atau tepatnya di Kampung Bojongasih RT 03/08, Desa Cicalengka Wetan, Kabupaten Bandung, Jawa Barat. Rumah itu dipakai untuk memproduksi dan menyimpan miras oplosan di dalam bunker.

Rumah tersebut memiliki bangunan yang cukup tinggi. Warga mengatakan Syamsudin sudah tinggal di rumah itu sekitar dua tahun. Bagian belakang terdapat dua kolam renang. Di sana terdapat gazebo, yang apabila digeser ada pintu masuk menuju sebuah bunker. Ruang bawah tanah itu sebagai tempat produksi miras dengan merek Minola. Namun, polisi belum dapat memastikan apakah rumah tersebut dibangun dari hasil penjualan miras.

Wakapolri Komjen Syafrudin menaruh perhatian serius dalam kasus miras oplosan yang terjadi di beberapa daerah ini. Dia memberi ultimatum jajarannya untuk mengungkap tuntas kasus miras oplosan ini termasuk menangkap penjual dan dalang bisnis.

"Selesaikan secara tuntas. Saya perintahkan untuk membuat kasus ini berhenti. Artinya mengungkap sampai ke akarnya, sampai ke otaknya, dalangnya, pelakunya, distributor yang mempengaruhi, yang mempunyai skenario harus diungkap," tutur Syafrudin di Mapolres Jaksel, Jalan Wijaya II Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (11/4).

Hal serupa juga disampaikan Wakil Ketua DPR Taufik Kurniawan yang meminta aparat pemerintah untuk melakukan razia miras oplosan hingga ke akar-akarnya. Razia itu diharapkan dilakukan secara berkala dan tidak menunggu jatuhnya korban.

"Kasus miras oplosan ini kembali ramai ketika ada korban tewas. Tentu kita berharap, tak ada lagi korban miras oplosan ini ke depannya. Untuk itu, kita minta agar razia miras ini dilakukan secara berkala dan berantas sampai ke akar-akarnya!" tegas Taufik, di Jakarta, Sabtu (14/4).

Equityworld Futures

Equityworld

Tidak ada komentar:

Posting Komentar