Selasa, 24 September 2013

LETAK GEOGRAFIS

equity word Futures, equityword Futures, equitywordFutures, pt. equity word Futures, pt equityword Futures, pt equitywordFutures, ewf news.

Kota Manado terletak di ujung utara Pulau Sulawesi dan merupakan kota terbesar di belahan Sulawesi Utara sekaligus sebagai ibukota Propinsi Sulawesi Utara. Secara geografis terletak di antara 10 25' 88" - 10 39' 50" LU dan 1240 47' 00" - 1240 56' 00" BT., dan secara administratif batas-batasnya sebagai berikut:
a. Sebelah Utara Kabupaten Minahasa Utara
b. Sebelah Timur Kabupaten Minahasa Utara dan Kabupaten Minahasa
c. Sebelah Selatan Kabupaten Minahasa
d. Sebelah Barat Laut Sulawesi
Luas dan kondisi geografis
Wilayah kota Manado terdiri dari wilayah daratan dan wilayah kepulauan dengan luas keseluruhan 15.726 ha. Wilayah kepulauan meliputi pulau Bunaken, pulau Manado Tua dan pulau Siladen.
Tabel 2.1
Luas Wilayah Kota Manado menurut Wilayah Daratan dan Kepulauan
NAMA PULAU
LUAS
PANJANG GARIS PANTAI
WILAYAH KELURAHAN/KECAMATAN
Manado Tua
Bunaken
Siladen
1.056,02
811,21
27,95
12.280
17.570
2.240
Manado Tua Satu dan Manado Tua Dua Kec. Bunaken
Bunaken dan Alung Banua Kec. Bunaken
Bunaken Kec. Bunaken
Sumber : BPN Kota Manado
Secara Administratif Kota Manado terbagi atas 9 wilayah kecamatan dan 87 kelurahan sebagai hasil pemekaran yang dilakukan sebagaimana diatur dalam Peraturan Daerah Nomor 4 Tanggal 27 September Tahun 2000 tentang Perubahan Status Desa menjadi Kelurahan di Kota Manado dan Peraturan Daerah Nomor 5 tanggal 27 September Tahun 2000 tentang Pemekaran Kecamatan dan Kelurahan, �sebagaimana ditunjukan pada tabel dibawah ini:
Luas wilayah terbesar adalah Kecamatan Mapanget dengan luas 6168,3 Ha dan terkecil adalah Kecamatan Sario dengan luas 183,70 Ha.
Tabel 2.2
Luas Wilayah Menurut Kecamatan
KECAMATAN
LUAS ( Km 2 )
%
( 1 )
( 2 )
( 3 )
Malalayang
Sario
Wanea
Wenang
Tikala
Mapanget
Singkil
Tuminting
Bunaken
17,12
1,75
7,85
3,64
15,12
58,21
4,68
4,31
44,58
10,88    
1,11
4,99
2,31
9,61
37,01    
2,97
2,74
28,35    
JUMLAH/ Total
157,26    
100
Sumber : BPN Kota Manado
Topografi
Secara umum kondisi morfologis kota Manado terbentuk karena kharakteristik alam kota itu sendiri yang unik dan berbeda dari kebanyakan kota di Indonesia pada umumnya. Kota ini memiliki bentang alam dengan unsur trimatra yaitu pantai, daratan dan perbukitan, yang terbentang dengan jarak yang relatif kecil (< 1 km) diantara ketiga matra tersebut.
Tabel 2.3
Kondisi Topografi Kota Manado
Keadaan Tanah
Kemiringan (%)
Luas (Ha)
%
Dataran Landai
0 � 8
5.292,17
38,04
Berombak
8 � 15
6.946,18
44,17
Berombak Berbukit
15 � 40
902,67
5,74
Bergunung
> 40
1.894,98
12,05
Jumlah
15.726,00
100,00
Sumber : Manado Dalam Angka, 2010
Kondisi topografi dan geomorfologinya merupakan bagian dari gugusan pegunungan, perbukitan, lembah dan sungai yang berada di daratan Minahasa. Bagian utara bermorfologi berbukit sampai bergunung dengan puncak tertinggi Gunung Tumpa, 610 m . Di bagian timur umumnya bergelombang dengan morfologi landai sampai curam, dan mendekati bagian tengah kota, morfologi semakin landai dan rata. Pada bagian selatan, punggung-punggung bukit semakin melebar dan menjalar lebih panjang. Topografi kota Manado bervariasi antara 0 % hingga lebih dari 40 % yang secara keseluruhan 94,53% terletak pada ketinggian 0-240 m dpl.
Selain itu Manado dialiri oleh banyak sungai yang umumnya mengalir dari wilayah perbukitan dan bermuara di teluk Manado, antara lain sungai Tondano, sungai Tikala, sungai Bailang, sungai Sario, dan sungai Malalayang. Sungai Tondano berhulu di danau Tondano di kabupaten Minahasa dan bergabung dengan sungai Tikala di tengah kota sebelum bermuara di Teluk Manado. Saat ini keberadaan sungai Tondano dimanfaatkan dan dikelola oleh PT Air Kota Manado sebagai salah satu sumber air bersih.���
Kondisi topografi dan morfologi seperti itu menyebabkan pertumbuhan dan perkembangan kota memanjang mulai dari kawasan pesisir pantai utara sampai pesisir pantai selatan yang kemudian membentuk pola pertumbuhan kota seperti daun pepaya. Permukiman tumbuh tidak merata pada seluruh bagian kota, tapi mengelompok secara memanjang pada kawasan yang memiliki topografi datar yang menyusup diantara kawasan perbukitan berlereng cukup tinggi. Limitasi fisik ini menyebabkan pemerintah kota menempuh kebijakan pengembangan kota dengan cara reklamasi pantai untuk mendukung perkembangan kota dengan berbagai kegiatannya.� Adanya kegiatan reklamasi pantai yang dimulai tahun 1995, menjadikan wilayah daratan bertambah kurang lebih 67 hektar dari luas yang ada yaitu 157,26 km2.
Geologi
Kota Manado mempunyai 3 wilayah pulau yang berpenghuni, yaitu Pulau Manado Tua, Pulau Bunaken dan Pulau Siladen dimana garis pantai Kota Manado sepanjang 57,09 km terdiri dari garis pantai di Wilayah Daratan 24,91 km dan 32,18 km garis pantai di Pulau Bunaken, Manado Tua, dan Siladen. Adapun luas dan panjang garis pantai dari masing-masing pulau dapat dilihat pada tabel dibawah ini:
Tabel. 2.4
Nama Pulau, Luas, dan Panjang Garis Pantai
Pulau
Luas (ha)
Panjang Garis Pantai (km)
Manado Tua
Bunaken
Siladen
1.028,27
�� 804,56
��� 49,48
12,174
17,079
��2,928
�������� Sumber : Bappeda Kota Manado, Tahun 2009
Pulau Manado Tua Memiliki Luas Wilayah terbesar yaitu 1.028,27 ha dengan panjang garis pantai 12,174 km, Pulau Bunaken 804,56 ha dan memiliki garis pantai terpanjang yaitu 17,079 km serta Pulau Siladen dengan luas wilayah terkecil 49,48 ha dan garis pantai 2,928 km.
Tabel 2.5
Kemiringan lereng dan Luas Wilayah
Keadaan Tanah
Kemiringan Lereng (%)
Luas
(Ha)
Prosentase
(%)
Dataran Landai
Berombak
Berombak berbukit
Bergunung
� 0�� ��� 8
� 8�� -� 15
�15� -� 40
�� 40
5.962
6.923
�� 900
1.889
38
44
�5
13
����������� �� Sumber : Bappeda Kota Manado, tahun 2009
Wilayah Perairan Teluk Manado memiliki bathimetri yang bervariasi dari landai sampai drop-off, dengan kedalaman 2-5 meter dipesisir pantai sampai 1000 m pada garis batas pertemuan pesisir dasar lereng benua. Sedangkan di Kawasan Taman Nasional Laut Bunaken drop-off ini mencapai ratusan meter dan merupakan komunitas terumbu karang dengan ekosistim underwater yang spesial dan eksotis.
Sedangkan Geomorfologi Kota Manado merupakan bagian dari gugusan pegunungan,perbukitan, lembah dan sungai yang berada di tanah Minahasa. Manado bagian Utara bermorfologi berbukit sampai bergunung, bagian timur umumnya bergelombang dengan morfologi landai sampai curam, dan mendekati bagian tengah Kota Manado morfologinya semakin landai dan rata. Bagian selatan punggung-punggung bukit semakin melebar dan menjalar lebih panjang. Bagian kepulauan terdapat Pulau Manado Tua, Pulau Bunaken dan Pulau Siladen. Morfologi Pulau Manado Tua adalah gunung berapi muda dengan ketinggian lebih dari 750 meter, Pulau Bunaken dan Pulau Siladen bergelombang dengan ketinggian 200 meter.
Kota Manado dilintasi oleh 5 sungai yaitu ; Sungai Tondano, Sungai Tikala, Sungai Bailang, Sungai Sario, Sungai Malalayang, Sungai Tondano berhulu di Danau Tondano, (wilayah Kabupaten Minahasa) dan bergabung dengan Sungai Tikala (bagian tengah Kota Manado) sebelum bermuara di Teluk Manado, 


sumber,  http://www.manadokota.go.id/page-101-geografis.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar