equity, equity word Futures, equityword, equityworld Futures, pt equity word Futures, pt equityword Futures, ewf news.
Dasar-dasar Analisa Pergerakan Harga
oleh: Laras Lesdiantoro
Sebelum mulai mempelajari analisa harga, kita harus memahami bahwa pergerakan harga memiliki sifat-sifat dasar sebagai berikut:
- Harga tidak bergerak secara acak, melainkan bergerak dalam trend tertentu. Secara umum terdapat 3 trend yaitu: "bearish" alias penurunan, "bullish" alias kenaikan, dan "side ways" alias pola mendatar (harga bergerak di kisaran tertentu saja). Selain itu ada pola-pola pergerakan harga yang unik seperti head and shoulder, triple botom dan lain-lain.
- Harga mencerminkan seluruh informasi yang ada di market. Para pelaku pasar akan menyerap informasi teknikal maupun fundamental, dan menggunakannya untuk pedoman bertransaksi di bursa. Dengan demikian seluruh informasi itu akan menentukan pergerakan harga.
- Sejarah selalu berulang. Manusia akan cenderung mensikapi hal yang sama dengan cara yang sama sehingga kejadian-kejadian yang berpengaruh terhadap bursa akan disikapi dengan cara-cara yang sama oleh pelaku pasar.
Dari tiga sifat
dasar pergerakan harga tersebut, terdapat 2 macam pendekatan analisa
harga, yaitu Analisa Fundamental, dan Analisa Teknikal. Masing-masing
tipe analisa ini membuat pendekatan yang sama sekali berbeda dalam
meramalkan pergerakan harga.
1. Analisa Fundamental
Analisa
Fundamental menggunakan informasi dan berita-berita yang terkait dengn
subject perdagangan. Berita ini meliputi Politik, Sosial, Ekonomi,
budaya, dan keamanan. Contohnya adalah sebagai berikut:
- Politik: Kekacauan politik terutama di negara-negara yang memiliki kekuatan ekonomi besar akan memicu investor mengamankan asetnya kedalam bentuk emas, sehingga permintaan emas meningkat mengakibatkan kenaikan harga.
- Sosial: Secara sosial rakyat India gemar membeli perhiasan-perhiasan dari emas. Maka jika tingkat kemakmuran di India meningkat, diperkirakan pembelian masyarakat India akan perhiasan emas akan meningkat. Hal ini akan mendongkrak harga emas.
- Ekonomi: Ketika pertumbuhan ekonomi meningkat pesat, terdapat kecenderungan untuk menjual aset emas untuk membeli aset-aset yang dianggap nilainya lebih berkembang seperti saham atau investasi langsung di sektor riil. Dengan demikian harga emas akan tertekan. Singkatnya kabar baik bagi ekonomi adalah kabar buruk bagi emas, demikian juga sebaliknya.
- Budaya: Di India pada hari raya Diwali (kemilau) masyarakat Hindu India akan mengenakan perhiasan-perhiasan emas sehingga pembelian emas meningkat. Demikian juga pada bulan-bulan baik untuk pernikahan di India, permintaan emas untuk emas kawin meningkat. India adalah konsumen emas terbesar di Dunia.
- Keamanan: Terjadinya peperangan akan memicu resesi, sehingga para investor akan mengamankan kekayaannya dengan membeli emas yang umumnya nilainya tidak terpengaruh oleh inflasi.
Para Analist
Fundamental sering mengabaikan analisa teknis. Menurut mereka market
hanya bergerak jika terdapat sentimen tertentu, bukan dari
perhitungan-perhitungan teknis.
2. Analisa Teknikal Modern
Analisa ini
menggunakan formulasi matematis untuk menduga kondisi market dan
meramalkan pergerakan harga kedepannya. Seringkali analisa ini cukup
rumit sehingga digunakan komputer untuk melakukan
perhitungan-perhitungannya. Hasil perhitungannya berupa indikator
teknikal yang menurut sifatnya dapat dibagi menjadi 2 yaitu:
- Indikator Oscilator: yaitu indikator yang nilainya dalam persen. Nilai absolutnya adalah 0% - 100% Contoh: RSI dan Stocastik Oscilator
- Indikator yang mengikuti trend: yaitu indikator yang tidak memiliki nilai abolut alias tidak memiliki nilai tertinggi ataupun terendah, bisa negatif bisa positif. Contoh Simple Moving Average dan MACD
Para Analis
Teknikal umumnya mengabaikan fundamental market. Menurut mereka berita
muncul seringkali hanya dibuat-buat untuk mendukung atau menjelaskan
pergerakan harga. Mereka yakin pergerakan harga terjadi karena
keseimbangan antara penawaran dan persediaan. Bagi mereka pergerakan
harga adalah semata-mata hasil dari "pertempuran antara banteng dan
beruang"
Fundamental vs Teknikal
Lalu mana yang
lebih baik, Fundamental atau teknikal? Pertanyaan ini sama saja dengan
pertanyaan: lebih enak mana ayam bakar atau ayam kare? Jawabannya tentu
tergantung selera, kedua-duanya memiliki kelebihan masing-masing
Analisa
fundamental membuat anda lebih update pada berita-berita terbaru.
Wawasan anda pun akan semakin luas karena terbiasa membaca
berita-berita. Jadi anda akan lebih "nyambung" dalam
percakapan-percakapan. Nasabah juga lebih mudah menerima alasan
fundamental karena istilah atau kosa kata yang digunakan lebih familiar
dari pada istilah teknikal yang asing bagi mereka. Sayangnya berita
sering kali datang terlambat, kecuali anda punya insider (orang dalam)
dan itu adalah jenis transaksi yang dilarang di mana pun.
Analisa Teknikal
membuang ketergantungan pada up date berita. Cukup beri data sejarah
harga sebelumnya, maka perkiraan harga kedepan akan diketahui. Bahkan
target-target harga ke depannya bisa diduga dengan analisa teknikal.
Baik analisa
fundamental maupun teknikal memiliki satu kesamaan: Tidak ada analisa
yang pasti, semua mengandung ketidakpastian. Tidak ada jaminan bahwa
hasil analisa ini pasti benar.
DISCLAIMER
Berita dan
komentar di dalam ulasan informasi dan ulasan teknikal bukan rekomendasi
untuk beli maupun jual, namun hanya cara untuk menginterpretasikan pola
indikator dan grafik. Perusahaan tidak bertanggung jawab atas
penggunaannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar