Trend gadget yang dikenakan di tubuh (wearable device) semakin mengemuka
dengan semakin banyaknya jenis perangkat dari vendor yang terjun ke
segmen tersebut.
Intel pun tak mau ketinggalan, namun pabrikan
chip ini rupanya punya kriteria tersendiri soal wearable device yang
dipandang "ideal".
"Kami ingin membuat wearable device yang
benar-benar bisa memecahkan suatu permasalahan tertentu, ketimbang hanya
menjadi alat yang fashionable," ujar Direktur Pemasaran Intel untuk
Wilayah Asia Pasifik dan Jepang, Anuj Dua, da lam wawancara dengan
sejumlah media di Jakarta, Rabu (21/5/2014).
Intel menganut pendekatan utilitarian dalam merancang wearable
device. Perangkat yang senantiasa terpasang di tubuh dipandang mesti
memiliki kegunaan praktis. "Siapapun bisa bikin smartwatch yang keren, tapi pada akhirnya harus bisa berguna buat si pemilik," imbuhnya.
Lalu,
apa yang dimaksud dengan wearable device "berguna"? Dua memberi contoh
jam tangan pintar yang tak harus terkoneksi ke internet untuk bisa
bekerja.
"Kalau jam tangan tersebut bisa melakukan offload
untuk membantu saya lewat Google Maps (dengan peta offline) saat nyasar
di daerah tanpa koneksi internet, saya pikir itulah yang disebut
berguna", katanya lagi.
Seperti perangkat "earbud
pintar" yang diperkenalkan Intel pada CES 2014 awal Januari lalu. Alat
ini bisa berfungsi layaknya baby monitor yang mengingatkan orang tua
tentang keadaan anak mereka.
Salah satu kelebihan wearable device
dibanding perangkat mobile lain, adalah sifatnya yang
terus terpasang di tubuh pengguna. Hal ini bisa dimanfaatkan untuk
memonitor kondisi tubuh lewat serangkaian sensor, misalnya detak jantung
dan sleep monitor.
"Mengenai smartwatch, saya pikir terjadi
persilangan antara biologi dan teknologi yang akan mendatangkan berbagai
jenis penerapan untuk wearable device. Bentuknya pun tak melulu harus
jam, bisa perangkat yang dikenakan di kepala, di telinga, atau di kaki,"
tandasnya.
Sumber : Kompas.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar