Minyak WTI (West Texas Intermediate) naik untuk hari ketiga di tengah spekulasi bahwa stok minyak mentah turun untuk minggu kedua di AS, konsumen minyak terbesar di dunia. Brent stabil di London.
WTI berjangka naik sebanyak sebesar 0,4 persen di New York. Persediaan minyak mentah kemungkinan turun sebesar 1,5 juta barel dalam pekan yang berakhir pada jumat lalu, menurut survei Bloomberg News jelang rilis data dari Badan Administrasi Informasi Energi besok. Pemberontak di Libya, menguasai cadangan minyak terbesar Afrika, menarik ancaman untuk menutup dua terminal ekspor pasca Perdana Menteri Ahmed Maiteg setuju untuk mundur.
WTI untuk pengiriman Juli meningkat sebanyak 44 sen menjadi $104,85 per barel di perdagangan elektronik di New York Mercantile Exchange dan berada di level $104,69 pukul 11:48 waktu Sydney. Kontrak tersebut naik US$1,75 menjadi $104,41 kemarin, penutupan tertinggi sejak 3 Maret lalu. Volume perdagangan semua berjangka yang ditransaksikan adalah sekitar 35 persen di atas rata-rata 100 hari. Harga telah naik sebesar 6,4 persen tahun ini.
Minyak Brent untuk pengiriman Juli 11 sen lebih tinggi pada level $110,10 per barel di London berbasis ICE Futures Europe. Minyak mentah patokan Eropa ditransaksikan lebih tinggi sebesar $ 5,38 dibanding WTI, dibandingkan dengan $5,58 kemarin.
Stok minyak mentah AS kemungkinan turun menjadi sekitar 388 juta barel, menurut estimasi rata-rata dalam survei Bloomberg dari enam analis. Persediaan bensin diperkirakan telah diperluas oleh 1 juta barel. (izr)
Sumber: Bloomberg
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar