Senin, 12 Mei 2014

Draghi dorong ECB menuju stimulus baru meski ekonomi mengalami pertumbuhan


Pertumbuhan ekonomi pada laju tercepat di kawasan euro dalam tiga tahun terakhir mungkin belum cukup untuk menghentikan Mario Draghi dari memunculkan pelonggaran kebijakan moneter baru.
Bahkan dengan data minggu ini yang diperkirakan akan menunjukkan ekspansi pertumbuhan yang mengalami percepatan pada kuartal pertama, Presiden Bank Sentral Eropa (ECB) tampaknya akan mendorong sebuah langkah stimulus baru yang bisa berkisar pada penurunan tingkat suku bunga untuk menyuntikan likuiditas kedalam system keuangan.
Inflasi bertahan di kurang dari setengah poin dari target ECB untuk membangkitkan kembali pertumbuhan yang masih terlalu lambat, menurut ekonom dari UniCredit SpA hingga UBS AG.
Draghi saat ini sedang berjuang untuk mencegah prolog dari kenaikan harga yang tertahan secara berkepanjangan agar tidak melenceng dari arah pemulihan ekonomi di 18 - negara blok mata uang tunggal (eruo). Pernyataan pekan lalu dari para pejabat ECB yang sudah merasa "nyaman" untuk mengambil tindakan pada bulan Juni mendatang turut menunjukkan respon akan adanya kebijakan baru yang sudah dekat.
Tiga perempat dari responden dalam survey Bloomberg Global Markets Investor terbaru, yang mesurvei para pedagang, bankir dan manajer uang yang berlangganan Bloomberg Profesional Services mengatakan bahwa deflasi adalah ancaman yang lebih besar terhadap kawasan euro daripada ancaman inflasi. (brc)

Sumber : Bloomberg

Tidak ada komentar:

Posting Komentar