Mayoritas
indeks berjangka Asia menguat seiring indeks Standard & Poor 500
bertahan di rekornya sementara penjualan ritel AS mengecewakan kenaikan
Treasuries. Euro berada dekat di level terendah lima minggu terhadap
dolar AS seiring minyak mempertahankan gain sebelum rilis data
persediaan pemerintah AS.
Kontrak berjangka pada indeks di Hong
Kong naik 0,2%, dan kontrak Nikkei 225 Stock Average naik di pre-market
Osaka. S & P 500 berjangka flat setelah indeks ditutup naik kurang
dari 0,1% pada level ter tinggi sepanjang masa. Sepuluh tahun Treasury
yields turun lima basis poin. Euro dibeli di level harga 1,3706 $ pada
08:24 pagi di Tokyo setelah menyentuh level terlemahnya sejak 4 April
lalu. Minyak di New York naik hari kedua pada prospek stok di Cushing,
Oklahoma, yang jatuh pekan lalu.
Penjualan ritel di AS tumbuh kurang dari
yang diproyeksikan yaitu 0,1% pada April lalu, memicu spekulasi bahwa
pertumbuhan ekonomi akan tetap mengalami inflasi. Tingkat pengangguran
Korea Selatan secara tak terduga naik pada bulan April, sementara di
Jepang, Sony Corp dan bank-bank besar yang dijadwalkan akan merilis
datapendapatannya. Bank of China Ltd mengumumkan rencana untuk menjual
saham preferen di Cina dan diluar negeri. Inggris juga merilis data
pekerjaan hari ini, sementara Jerman dan Perancis rilis laporan inflasi.
(yds)
Sumber: Bloomberg
Tidak ada komentar:
Posting Komentar