Hal itu bermula pada hari Senin (23/4) lalu ada sebuah kertas yang berisi seperti ancaman pembunuhan dan pemerkosaan dari orang tak dikenal. Namun, hal itu semula tidak dipikirkan sama sekali oleh Jonathan Frizzy.
"Jadi pada saat itu aku lagi nganterin anak sekolah itu jam 10.00. Jam sepuluh aku anterin pas pulang-pulang si mbaknya bilang 'Pak Pak ada surat'. Kok suratnya ini aneh. Aku masih menghiraukan waktu itu," ujar Jonathan saat ditemui usai melapor di SPKT (Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu) Polda Metro Jaya, Jakarta Pusat, Kamis (26/4).
"Aku pikir udah lah walaupun ngancam-ngancam aku nggak apa-apa deh, kalau aku pribadi masih bisa hadapin gitu. Tapi kebetulan istri aku Dhena dia baca detail, walaupun pusing," jelasnya.
Surat tersebut diselipkan di gerbang pagar rumahnya yang terletak di kawasan Senopati, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Orang tak dikenal tersebut menyelipkan kertas tersebut sekitar pukul 06.25 WIB melalui bukti CCTV yang ia punya.
"Di situ bilang kamu gih baca nggak sih disitu ada anak-anak diancam. Kalau misalnya aku nggak apa. Punya anak cewek segala macam nanti dia bisa perkosa gitu. Di situ aku langsung cek CCTV," urainya.
Oknum yang menebar teror itu memakai baju putih dan dan bertopi warna senada. Ia juga terlihat berpenampilan rapi. Semula, pria 36 tahun ini merasa peneror tersebut merupakan orang stres.
"Dia niat banget. Dia datang ke rumah dia masukin suratnya ke dalam gerbang gitu, terus dia pergi aja. Kita juga gadi pikirnya itu orang gila, tapi ternyata itu bukan orang gila. Karena dia pakaiannya bagus dan dia punya tujuan. Dia lihat sekeliling, setelah aman dia baru masukin surat," jelas Jonathan.
Bersama kuasa hukumnya, Jonathan Frizzy pun telah melaporkan hal tersebut ke pihak yang berwajib ke SPKT Polda Metro Jaya, Kamis (26/4). Selanjutnya, Jonathan mempercayakan semuanya pada pihak yang berwajib.
Equityworld Futures
Equityworld
Tidak ada komentar:
Posting Komentar