Equityworld Futures - Neraca perdagangan RI pada April 2018
mengalami defisit US$ 1,63 miliar. Ekspor tercatat US$ 14,47 miliar,
sementara impornya US$ 16,09 miliar.
Kepala BPS Suhariyanto mengatakan defisit terbesar adalah perdagangan RI dengan China yang mencapai defisit US$ 5,7 miliar.
Sementara di urutan kedua ada Thailand defisit US$ 1,5 miliar, dan ketiga Australia defisit US$ 997 juta.
"Impor ini bisa dilihat kenaikan impor pada April 2018 terjadi
karena peningkatan barang konsumsi bahan baku penolong maupun barang
modal. Barang konsumsi ini wajar naik karena jelang Lebaran," kata
Gedung BPS, Selasa (15/5/2018).
Barang
konsumsi ini ada kenaikan 25% dari bulan sebelumnya. Barang impor yang
paling banyak masuk dari China adalah bawang putih.
Equityworld Futures
Equityworld
Tidak ada komentar:
Posting Komentar