Senin, 17 September 2018

Perang Dagang Berkobar, Trump Kenakan China Bea Impor Baru!

Equityworld Futures - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump akan mengenakan bea impor 10% terhadap berbagai produk China senilai US$200 miliar (Rp 2.978 triliun) mulai 24 September 2018. Tidak hanya itu, tarif impor tersebut akan naik menjadi 25% akhir tahun ini.

Langkah sang presiden yang diumumkan hari Senin (17/9/2018) malam waktu setempat atau Selasa dini hari waktu Indonesia makin memanaskan ketegangan di antara dua negara dengan perekonomian terbesar di dunia itu. China telah berulang kali menegaskan akan membalas segala tindakan pengenaan bea masuk baru oleh AS.

Trump Makin Beringas, China Tambah Panas

Gedung Putih menghapus sekitar 300 barang dari daftar yang diajukan sebelumnya, termasuk smart watch, beberapa bahan kimia, serta produk lain seperti helm sepeda dan kursi tinggi untuk bayi, CNBC International melaporkan.


Trump dalam pernyataannya mengatakan bea masuk itu akan naik menjadi 25% tanggal 1 Januari 2019. Ia menambahkan bahwa "jika China membalas dengan menargetkan petani dan industri kami lainnya, kami akan segera masuk fase ketiga dengan tarif impor terhadap impor dari China lainnya senilai US$267 miliar."

Foto: infografis/INI SEKTOR INDUSTRI AS YANG JADI KORBAN TARIF TRUMP & XI JINPING/Aristya Rahadian Krisabella
Sebelumnya, ia juga mengatakan bea masuk tambahan itu siap diterapkan dalam waktu singkat bila sang presiden menginginkannya.

Langkah itu hanya akan meningkatkan ketegangan antara Washington dan Beijing saat keduanya sebenarnya tengah mempersiapkan putaran baru perundingan dagang.

Gedung Putih telah mengenakan bea masuk terhadap barang-barang China senilai US$50 miliar yang langsung dibalas China dengan tarif impor serupa terhadap produk AS dengan nilai yang sama persis. Tindakan China itu dikhawatirkan akan menghantam industri pertanian Amerika.

Beberapa pejabat AS telah mengupayakan perundingan baru dengan China namun Trump pekan lalu mengatakan tidak ada tekanan bagi Negeri Paman Sam untuk mencapai kesepakatan apapun.

Hari Senin sebelum tarif impor baru itu diumumkan, penasihat ekonomi Trump, Larry Kudlow, mengatakan sang presiden tidak puas dengan pembicaraan dengan China.

Kementerian Luar Negeri China telah mengatakan pemerintahannya akan membalas bila AS benar-benar menerapkan bea masuk barunya itu. Namun, Trump mengatakan situasi itu akan "diselesaikan, pada akhirnya, di antara saya dan Presiden China Xi [Jinping] yang saya sayangi dan hormati."

Equityworld Futures
Equityworld

Tidak ada komentar:

Posting Komentar