Senin, 03 Juni 2019

Catat, Ini Jadwal Layanan BNI Selama Libur Lebaran

Equityworld Futures “Seumur hidup saya, itu adalah macet yang paling parah yang pernah saya alami. Bayangkan saja, dari Cirebon ke Semarang total saya menghabiskan waktu hingga 35 jam.”
Foto: Kemacetan di Gerbang Tol Brebes Timur, Jawa Tengah, 2016 (dok. detikcom)
Senin, 3 Juni 2019
Wibowo Aziz begitu antusias menyambut mudik Lebaran 2016. Tahun itu adalah tahun pertama tol Trans Jawa dibuka hingga Brebes Timur. Dia memprediksi perjalanan mudiknya tahun itu akan lebih lancar dari tahun-tahun sebelumnya. Maka, Sabtu, 3 Juli 2016, setelah salat Subuh, Aziz bersama istri dan kedua anaknya memutuskan mudik dari kota rantauannya Cirebon menuju Semarang.
Mereka melewati jalur arteri menuju jalur Pantura. Rute dari Cirebon hingga memasuki Losari dilalui Azis dengan perasaan senang, karena jalanan sangat lengang. Aziz pun mengucap syukur karena memprediksi mudik kali itu ke kampung halamannya di Semarang bakal berjalan dengan lancar.
Namun kesenangan Azis tidak berlangsung lama. Baru beberapa kilometer dia melintas di jalan raya Pantura Losari, dia mendapati banyak tukang asongan yang memenuhi sisi-sisi jalan. Perjalannya pun mulai tersendat-sendat. “Saya langsung feeling. Dari titik ini saya akan kena macet,” kata Wibowo Aziz saat ditemui detikX di kantornya, rest area Km 208, Palimanan-Kanci, Jumat, 17 Mei 2019.
Benar saja, dari jalan Losari hingga memasuki Kota Tegal terjadi kemacetan yang begitu panjang. Menurut lelaki yang sehari-hari bekerja sebagai manajer pengelola rest area di tol Palikanci ini, jalan Losari adalah ekor dari kemacetan. Sedangkan ujung atau kepala kemacetan berada berpuluh-puluh kilometer di persimpangan gerbang tol Brebes Timur (Brexit).
Equityworld Futures
Equityworld Futures

Tidak ada komentar:

Posting Komentar