Rabu, 02 Oktober 2019

Bukti Kecintaan Pencinta Otomotif Terhadap Budaya Indonesia

Equityworld Futures - Hari batik nasional setiap tanggal 2 Oktober, memang memiliki cerita tersendiri termasuk di dunia otomotif. Karena seiring perkembangan zaman corak batik tak hanya bisa ditemui di media kain, namun acapkali juga diaplikasi pada bodi metal kendaraan bermotor seperti mobil maupun kendaraan roda dua.

Dikatakan Tomi Gunawan dari Tomi Airbrush, batik bisa menjadi media ampuh untuk menunjukkan kecintaan orang terhadap budaya Indonesia.



"Caranya bisa dengan mengaplikasi corak batik di bodi mobil," kata Tomi, kepada detikcom, Rabu (2/10/2019).

Dijelaskan Tomi penggunaan motif batik pada kendaraan bermotor memiliki daya tarik tersendiri, karena batik kaya akan detail dan tekstur. Ini pula, yang akhirnya membuat pengecatan batik di mobil perlu ketelitian.

Mobil batikMobil batik Foto: Dok. detikOto


"Karena batik itu motifnya agak nyeni dan bertekstur, jadi kita memang perlu detail," terang Tomi.

Meski sulit, saat ini proses pengerjaan batik di bodi mobil dengan sistem airbrush cukup terbantu teknologi .

"Kita biasa bikin moulding dulu di komputer. Setelah itu, baru kita aplikasi ke unitnya. Misal, ukurannya mobil 4 meter, nah itu kita buat dulu polanya dahulu. Setelah pola jadi, kita susun semua, baru nanti kita semprot cat di unit kendaraannya," lanjut Tomi.



Meski pembuatan sketsanya menggunakan komputer untuk pengecatannya sendiri masih dilakukan secara manual.

"Tapi nggak masalah, karena mouldingnya sudah dibuat pakai komputer, jadi soal tingkat kepresisian, sudah cukup baik," lanjut Tomi.

Dikatakan Tomi, untuk waktu pembuatan airbrush batik, butuh waktu 2 sampai 3 minggu.

"Tergantung unit kendaraannya, dan jumlah panel bodi yang mau dicat," pungkasnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar