"Nah, kan jadi pertanyaan publik. Komitmennya seperti apa? Kan katanya jangan sampai yang diusulkan profesional tapi ternyata didorong partai politik," kata Ketua DPP NasDem Irma Suryani Chaniago, Kamis (24/10/2019).
Irma menyinggung pernyataan politikus PDIP Masinton Pasaribu yang menurutnya menentang JA dari kalangan parpol. Maka, ia heran ketika ternyata ST Burhanuddin merupakan adik dari politikus PDIP sendiri.
Menurut Irma, sebenarnya tak masalah jika para menteri dengan latar belakang profesional diajukan partai atau berafiliasi dengan partai tertentu. Namun, lanjut dia, sebaiknya hal itu disampaikan secara terus terang.
"Kan saya sudah bicara lama, kalau memang ada profesional dari partai kenapa harus diributkan? Daripada ternyata tolak yang seperti itu, tapi malah seperti itu kejadiannya," ujar Irma.
"Jadi sekalian saja terus terang saja bilang bahwa dia profesional, tapi simpatisan partai. Toh kalau dia kredibel dan punya kapabilitas serta bisa menjadi pembantu presiden yang fair kan harusnya tidak masalah," imbuh dia.
Kendati demikian, ia memahami bahwa penunjukan menteri merupakan hak prerogatif presiden, yaitu Joko Widodo (Jokowi). Irma pun emoh ikut campur mengenai urusan partai lain.
"Kami nggak melihat seperti itu (ST Burhanuddin didorong PDIP) dan nggak bisa mengomentari partai lain. Tapi ya banyak publik yang mempertanyakan, banyak yang nanya juga ke saya. Jadi biarkan saja publik yang menilai," kata Irma.
"Kami sudah diperintahkan, kami profesional. Tidak ada saudara, tidak ada apa," kata Burhanuddin di kantor Kejagung, Jalan Sultan Hasanuddin, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (23/10).
Sementara itu, di kabinet Jokowi 2014-2019, JA HM Prasetyo merupakan kader Partai NasDem. Meski dia menegaskan sudah mundur dari partai setelah mendapatkan tugas tersebut, tetapi kritik kerap dilemparkan sejumlah pihak. Sebagian kritik mendesak agar Jokowi tak lagi memilih JA dari partai politik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar