Senin, 03 April 2017

Indonesia Kebanjiran Pengunjung Di Bologna Children's Book Fair 2017


Equity World - Pada hari pertama dari Bologna Anak Book Fair 2017, stan Indonesia mendapat perhatian dari sejumlah pengunjung yang tertarik pada melek bangsa.

Dijelaskan ketua Komite Nasional Book (KBN), Laura Prinsloo, setidaknya ada 30 pengunjung yang mulai menjelajahi dengan Indonesia pada hari pertama pameran buku pada anak terbesar di dunia, Senin (3/4) kemarin.

"Ada Amerika Serikat, mereka tertarik pada cerita rakyat (folklore) Indonesia. Dalam beberapa tahun terakhir lembaga ini Amerika sedang rajin mencari cerita rakyat-cerita rakyat Asia. Sejauh salah satu yang paling terkenal yang pernah mereka menaikkan adalah Mulan (Cina), "kata Laura.

peminat lain yang unik adalah Taiwan. Mereka mengaku sudah lama mencari buku-buku di museum nasional Indonesia karena berisi bagian tentang Indonesia.

"Museum di Taiwan menampilkan berbagai kain buatan Indonesia. Jadi mereka memiliki waktu yang baik pandangan buku anak-anak Indonesia dengan ilustrasi memakai batik, songket, dan tenun. Mereka mengatakan kepada saya untuk menerjemahkan dan dipamerkan juga di Taiwan, karena pengunjung ke museum tetap kebanyakan anak-anak sekolah, dan menginformasikan tentang Indonesia bisa lebih menarik jika media melalui buku-buku anak-anak. "

Dia kemudian memperkenalkan aplikasi buatan LIBRI KBN, yang meliputi katalog melek huruf Indonesia. Karena menurut mereka, toko buku online di luar negeri tidak menyediakan banyak buku oleh penulis Indonesia.

Paviliun Indonesia juga dikunjungi oleh perwakilan dari penerbit utama Jepang, Gaken. Mereka mengeksplorasi apakah Indonesia memiliki cerita, buku anak-anak dan karakter yang menarik untuk di-bermerek dan dipasarkan di negara mereka, karena mereka baru-baru ini mendirikan sebuah kesepakatan dengan produk Malaysia, "Ana Muslim', buku itu sudah beredar di Indonesia.

"Mereka bertanya mengapa tidak ada cerita anak Indonesia go-internasional, sementara Malaysia sendiri telah melahirkan beberapa karya-karyanya seperti 'Upin Ipin', 'BoBoiBoy', dan akhirnya 'Ana Muslim'. Mereka berharap ada sesuatu yang bisa dikerjasamakan karena Jepang memiliki hubungan sejarah yang panjang di Indonesia, "kata Laura.

"Aku sangat gregetan sendiri, mengapa Jepang take pertama 'Ana Muslim' dari Malaysia. Bahkan, buku-buku anak-anak Muslim Indonesia yang baik. Ini harus menjadi tantangan bagi penerbit dari kita, bagaimana merek bekerja jauh lebih besar . "

Pada hari pertama pameran booth Indonesia juga kedatangan Interim d'Affaires Iklan Indonesia di Roma, Des Alwi. Selasa (4/4) dijadwalkan perwakilan dari Kedutaan di Italia akan mengisi sesi mendongeng bagi pengunjung. Bologna Anak Book Fair 2017 berlangsung 3-6 April.

news by Equity World

Tidak ada komentar:

Posting Komentar