PT. Equityworld Futures Manado - Emiten Energi Baru dan Terbarukan (EBT) milik konglomerat Prajogo Pangestu yakni PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN) terpantau kembali melonjak pada perdagangan sesi I Jumat (8/12/2023).
Per pukul 10:08 WB, saham BREN melonjak 4,52% ke posisi harga Rp 8.100/unit. Bahkan, posisi kapitalisasi pasar BREN dengan saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) seperti sedang salip-menyalip memperebutkan posisi pertama kapitalisasi pasar paling jumbo pada hari ini.
Kapitalisasi pasar BREN saat ini mencapai Rp 1.083,67 triliun, lebih besar sedikit dari BBCA yang mencapai Rp 1.081,74 triliun per pukul 10:08 WIB. Bahkan pada awal perdagangan sesi I hari ini, kapitalisasi pasar BREN sempat menyentuh Rp 1,090 triliun, pada saat menyentuh harga tertinggi intraday-nya di Rp 8.150/unit.
Sekitar 68 menit setelah sesi I hari ini dibuka, Saham BREN sudah ditransaksikan sebanyak 10.066 kali dengan volume sebesar 22,35 juta lembar saham dan nilai transaksinya sudah mencapai Rp 178,55 miliar.
Selain kapitalisasi pasarnya yang sudah 'pepet' BBCA, kenaikan harganya sejak IPO semakin membesar. Dari harga IPO-nya di Rp 780/saham, maka saham BREN sudah meroket hingga 938,46%.
BREN memang salah satu pemain utama dalam pengembangan panas bumi di Indonesia, sebuah sektor yang menjadi fokus dalam rencana energi terbarukan pemerintah.
Baca juga : Harga Emas Terus Naik, Bisa Terbang Lagi Karena Pemilu AS
Dengan potensi sumber daya panas bumi yang melimpah di Indonesia, BREN berada dalam posisi yang kuat untuk mendukung pertumbuhan energi terbarukan dalam bauran energi negara ini.
Kinerja keuangan yang positif dan pertumbuhan kapasitas yang pesat menjadikan BREN sebagai perusahaan yang menarik bagi para investor.
Apalagi, prospek energi baru dan terbarukan (EBT) yang masih menarik menjadi alasan saham BREN masih diburu oleh investor, meski secara valuasi saham BREN sudah tergolong premium atau sangat mahal.
Dengan terus melesatnya saham BREN dalam beberapa hari terakhir, tentunya hal ini cenderung terpengaruh ke valuasi BREN. Kini, valuasi BREN bisa dikatakan sudah sangat premium atau super mahal.
Dari price-to-earnings ratio (PER) BREN saat ini mencapai sekitar 619,16 kali. Artinya, saham BREN sudah super mahal, karena sudah berada jauh di atas PER rata-rata industri yang mencapai 119,36 kali.
Sedangkan dari price-to-book value(PBV) BREN yang menyentuh angka ekstrem 272,3 kali, juga menunjukkan valuasi pasar emiten ini sudah kadung menyentuh 'atap langit'. Adapun PBV rata-rata industri mencapai 48,34 kali.
CNBC INDONESIA RESEARCH
market@cnbcindonesia.com