Minggu, 13 Maret 2016

Rp 80 M Digelontorkan Untuk Percantik Bandara Matahora di Wakatobi


Rp 80 M Digelontorkan Untuk Percantik Bandara Matahora di Wakatobi 
Wakatobi -Kementerian Perhubungan lewat Unit Pelayanan Bandar Udara (UPBU) Matahora, terus berupaya meningkatkan kapasitas dan keandalan pelayanan Bandara Matahora di Kabupaten Wakatobi, Sulawesi Tenggara.

Keseriusan melakukan pengembangan tersebut direalisasikan dengan alokasi anggaran pengembangan bandara yang berdiri di atas lahan seluas 3.000 meter x 300 meter tersebut.

"Di tahun 2015, kami telah belanjakan anggaran untuk pengembangan Bandara Matahora mencapai Rp 80 miliar yang bersumber dari APBN (Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara)," ujar Kepala UPBU Matahora, Sarmin kepada detikFinance di Bandara Matahora, Wakatobi, kemarin.

Sarmin merinci, dana tersebut digunakan untuk sejumlah paket kegiatan terkait pengembangan Bandara.

Pertama, jelas dia, adalah kegiatan peningkatan struktur dan penambahan landasan pacu hingga menjadi 2.000 meter, peningkatan daya dukung taxiway alias lintasan tunggu pesawat, dan peningkatan kapasitas Apron alias tempat parkir pesawat yang total membutuhkan dana sekitar Rp 33 miliar.



Pekerjaan kedua adalah, pembuatan turning area alias area berputar pesawat-pesawat yang baru mendarat maupun yang akan terbang dengan total biaya Rp 2,9 miliar

Pekerjaan berikutnya adalah, memasang pagar keliling dengan standar yang dipersyaratkan demi menjamin area bandara terbebas dari gangguan warga atau hewan ternak yang melintas di dalam kawasan bandara. Biaya pemasangan pagar mencapai Rp 5 miliar.

Selanjutnya adalah pembuatan Gedung Operasional dengan biaya Rp 1,1 miliar.



Rehabilitasi dan perluasan gedung PKP-PK  atau gedung pemadam kebakaran menjadi 62 meter persegi dengan biaya Rp 500 juta.

Berikutnya adalah pekerjaan pembuatan area parkir mobil pemadam kebakaran seluas 1.600 meter persegi dengan biaya Rp 1,6 triliun.

Pengadaan peralatan kelengkapan terminal senilai Rp 2,5 miliar. "Pengadaan macam-macam, dari mulai trolley (kereta dorong). Dulu nggak ada trolley, banyangkan Bandara nggak punya trolley. Lalu mesin-mesin untuk kasih turun bagasi dan sebagainya," jelas dia.

Selanjutnya adalah pengadaan 1 unit mobil dinas patrolo senilai Rp 450 juta.

Dan terakhir adalah, pengadaan satu unit mobil pemadam kebakaran senilai Rp 6,6 miliar. "Itu semua yang saya laporkan adalah untuk kegiatan menggunakan APBN," sambung dia.

Di tahun ini, Sarmin juga sudah menyiapkan sejumlah paket kegiatan, di antaranya rehabilitasi gedung terminal lama yang berada 100 meter di sisi Barat terminal Baru.

"Nantinya akan saya renovasi, untuk saya manfaatkan penerimaan kargo. Jadi kapal angkut barang nanti masuk sini. Sambil juga mungkit sedikit gudang untuk barang kargo yang administrasinya sedang diurus, butuh inap, kita tarus di gedung ini," jelas dia.

Rencana selanjutnya adalah penghijauan area bandara sesuai arahan Menteri Perhubungan, Ignasius Jonan. Ada pula rencana penambahan lebar landasan pacu dari semula hanya 30 meter, menjadi 45 meter. Sekaligus penambahan panjang landasan pacu mencapai 2.500 meter dari panjang saat ini hanya 2.000 meter saja.

Sayang, ia tak merinci berapa anggaran yang dialokasikan untuk mendanai seluruh rencana kerja tersebut.

sumber : detik.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar