Senin, 19 Maret 2018

Equityworld Futures - Ketua Majelis Kehormatan PAN Amien Rais kembali 'menyerang' Presiden Joko Widodo. Kali ini yang ia kritik soal program bagi-bagi sertifikat yang dilakukan Jokowi merupakan pembohongan.

"Ini pengibulan, waspada bagi-bagi sertifikat, bagi tanah sekian hektar, tetapi ketika 74 persen negeri ini dimiliki kelompok tertentu seolah dibiarkan. Ini apa-apaan?" kata Amien saat menjadi pembicara dalam diskusi 'Bandung Informal Meeting' yang digelar di Hotel Savoy Homman, Jalan Asia Afrika, Bandung, Minggu (18/3/2018).

'Hantaman' pernyataan dari Amien Rais tersebut ditanggapi sebagai hal yang provokatif oleh para parpol pendukung Jokowi. Salah satunya PDIP. Bahkan partai berlambang banteng itu menyebut Amien sebagai orang yang iri.

"Saya kira komentar Pak Amien lebih didasarkan atas iri hati terhadap keberhasilan pemerintahan Jokowi. Mungkin lebih baik Pak Amien memperhatikan realita dan respons masyarakat atas program sertifikasi yang selama ini sangat diharapkan," ujar Ketua DPP PDI Perjuangan, Andreas Hugo Pareira kepada wartawan, Minggu (18/3/2018).

Beda halnya dengan partai koalisi. Ada yang menyebut program bagi-bagi sertifikat itu adalah pencitraan, ada juga yang membela Amien Rais. Pembelaan itu datang dari sang anak yang juga Waketum PAN, Hanafi Rais.

Hanafi memandang kritik dari ayahnya itu adalah bentuk cinta dan rindu, bukan ungkapan iri.

"Itu ungkapan rasa cinta Pak Amien yang rindu dengan keadilan di negeri ini. Membagi sertifikat tanah untuk rakyat kecil jangan cuma jadi gimmick. Memang terlihat sebagai program yang bagus, tapi ketika menyangkut pengembang, menyangkut konglomerat-konglomerat besar yang punya tanah seperti reklamasi di DKI itu dibiarkan saja tidak diperjelas hukumnya," kata Hanafi, yang juga Wakil Ketua Umum PAN, di gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin (19/3/2018).

Ucapan kontroversial Amien Rais juga tak luput ditanggapi oleh menteri-menteri Jokowi hingga pihak Istana. Bahkan Menko Maritim Luhut Binsar Pandjaitan bereaksi keras. Meski tak langsung menyebut nama Amien Rais, Luhut menyindir seseorang yang disebutnya 'senior'.

"Misalnya ada senior bilang bahwa ngasih sertifikat itu ngibulin gitu apanya yang dikibulin? Sertifikat itu dulu prosesnya lama, panjang dan sedikit. Sekarang proses cepat dan banyak. Salahnya di mana? Jadi asbun aja. Jadi nggak boleh kita asal ngomong apalagi senior-senior. Dia kan 70 berapa tahun, saya kan 71 tahun juga," ujar Luhut berapi-api saat memberikan pidato di Gedung BPK, Jalan Gatot Subroto, Jakarta, Senin (19/3/2018).

"Jangan asal kritik saja. Saya tahu track recordmu kok. Kalau kau merasa paling bersih kau boleh ngomong. Dosamu banyak juga kok, ya sudah diam saja lah. Tapi jangan main-main, kalau main-main kita bisa cari dosamu kok. Emang kau siapa?" tegasnya.

Juru bicara Presiden, Johan Budi menjelaskan, program pembagian sertifikat tanah bukanlah upaya 'pengibulan' seperti yang disampaikan Amien Rais. Lewat program tersebut, masyarakat dapat memiliki tanah secara sah.

"Pengibulan seperti apa yang dimaksud Amien Rais? Apa yang dilakukan pemerintah Jokowi-JK dengan membagi sertifikat kepada rakyat kecil adalah nyata, bukan ngibul. Ini adalah bentuk perhatian dan concern Presiden Jokowi kepada rakyat agar mereka memiliki tanah secara sah dan legal," kata Johan, Senin (19/3/2018).

Equityworld Futures

Tidak ada komentar:

Posting Komentar