Equityworld Futures -
Kantor migrasi Jerman dilaporkan mengetahui tentang skandal keputusan
pemberian suaka di Bremen lebih awal dari yang diakui sebelumnya. Para
pejabat migrasi di Bremen diduga menerima uang suap dari pemohon suaka.
Kantor
Federal untuk Migrasi dan Pengungsi (BAMF) diberitahu tentang
kemungkinan adanya kejanggalan dalam persetujuan aplikasi suaka di
cabangnya di kota Bremen lebih awal daripada yang diakui, media Jerman
melaporkan pada hari Senin (21/05).
Majalah Der Spiegel
melaporkan bahwa berdasarkan komunikasi email yang ada, kepala BAMF
Jutta Cordt telah menerima informasi internal mengenai "penyimpangan
besar" di Bremen pada awal Februari 2017.
Stasiun siaran NDR dan harian Süddeutsche Zeitung
juga memberitakan tentang email internal yang diduga menunjukkan bahwa
BAMF tahu tentang prosedur yang dipertanyakan pada saat itu tetapi
enggan untuk menyelidiki masalah ini.
Mereka mengutip sebuah email
dari kepala departemen yang bertanggung jawab di mana ia menyerukan
agar pemeriksaan dilakukan "tanpa ribut-ribut" dan tanpa terlalu banyak
detail.
Pada hari Jumat (18/5), Cordt memberikan laporan
penyelidikan internal tentang kasus di Bremen kepada komite urusan dalam
negeri di parlemen Jerman, Bundestag, tetapi tidak menyebutkan tentang
email pada bulan Februari 2017.
BAMF
menolak klaim media tersebut. "Kepala kantor federal tidak menerima
surat yang menyatakan bahwa segala sesuatu tidak boleh 'diperiksa secara
rinci' dan ada 'tanpa menimbulkan keributan'," kata seorang juru bicara
pada Minggu (20/5) di kota Nürnberg, markas BAMF.
Dia mengatakan
Cordt hanya menerima satu "surat asli" yang ditujukan kepada kepala
departemen tentang permintaan pemeriksaan dan kemungkinan menarik
kembali keputusan suaka yang telah dibuat di Bremen.
Informasi itu telah ditindaklanjuti tanpa penundaan dan keputusan telah dicabut jika diperlukan, tambahnya.
Pada
bulan April, jaksa penuntut Bremen mengumumkan bahwa mantan pejabat di
cabang Bremen BAMF dan empat orang lainnya sedang diselidiki atas
tuduhan telah menerima suap dengan imbalan memberikan suaka kepada
sekitar 1.200 pengungsi antara 2013 dan 2016, meskipun para pengungsi
tidak memenuhi kriteria yang ditentukan.
Kepala BAMF Cordt
mengatakan pada hari Jumat (18/05) bahwa sekitar 18.000 keputusan suaka
yang dibuat di Bremen sejak tahun 2000 sekarang akan diperiksa kembali
selama tiga bulan ke depan.
vlz/hp (dpa, KNA, AFP)
Equityworld Futures
Equityworld
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar