Senin, 05 November 2018

Andik dan Comeback Indonesia Saat Lawan Singapura di Rizal Memorial

Equityworld Futures - Andik Vermansah menjadi salah satu kunci comeback Indonesia saat melawan Singapura di Piala AFF 2018. Saat itu, skuat Garuda pun dari lubang jarum.

Indonesia akan berhadapan dengan Singapura di pertandingan pertamanya di Grup B Piala AFF 2018. Laga itu akan berlangsung di National Stadium, Jumat (9/11/2018).

Dalam pertemuan terakhir di Piala AFF, Indonesia mampu memetik kemenangan atas Singapura. Duel itu terjadi di Rizal Memorial Stadium pada 25 November 2016.

Indonesia ada dalam posisi terjepit saat itu. Skuat asuhan Alfred Riedl itu baru mengumpulkan satu angka usai kalah dari Thailand dan bermain imbang 2-2 melawan Filipina.

Indonesia harus menang untuk menjaga kans lolos, sembari berharap Thailand yang sudah lolos tak mengalah pada The Azkals. Filipina sudah mengumpulkan dua poin kala itu.

Ada satu komentar pelatih Thailand waktu itu, Kiatisuk Senamuang, yang cukup menenangkan kubu Indonesia.

"Kami selalu fokus untuk mendapatkan tiga poin di setiap pertandingan. Kami memang sudah melangkah ke semifinal, tapi kami akan mengerahkan kemampuan 100 persen di laga berikutnya," tegas Kiatisuk menjelang laga penentuan saat itu.

Di babak pertama, mimpi Indonesia untuk melaju jauh di kompetisi internasional pertama setelah disanksi tampaknya tak akan terwujud. Khairul Amri membawa The Lions unggul dengan gol tendangan salto di menit ke-27.

Tapi, kesempatan kedua akhirnya datang dengan gol Andik pada menit ke-62. Sebanyak 462 penonton di tribune yang sebelumnya lesu, kembali dibuat bergairah dengan gol first time kaki kanan pemain asal Jember itu.

Indonesia lolos dari lubang jarum setelah Stefano Lilipaly menyelesaikan umpan silang Boaz Solossa di menit ke-85, juga dengan tendangan first time kaki kanan.


Andik dan Comeback Indonesia Saat Lawan Singapura di Rizal MemorialStefano Lilipaly merayakan gol kemenangan Indonesia atas Singapura. (Foto: Rachman Haryanto/detikcom)


Di laga lainnya, Thailand juga membuktikan janjinya dengan mengalahkan Filipina dengan skor tipis 1-0. Dengan hasil itu, Indonesia yang lolos ke semifinal sebagai runner-up dengan raihan 4 angka. Tim Merah-Putih mendampingi Thailand ke babak empat besar.



Dua tahun berselang, Indonesia berhadapan lagi dengan Singapura. Skuat Singapura tak banyak berubah, ada 13 pemain yang merupakan anggota tim yang ditaklukkan Indonesia.

Khairul Amri, Bhaihaki Kaizan, dan Hariss Harun merupakan contohnya. Menghadapi mereka, Andik mempunyai memori bagus.

"Itu adalah memori yang sangat saya banggakan. Kalau boleh dibilang, nyawa itu tinggal setengah. Apalagi lihat pertandingan Filipina lawan Thailand semakin bikin berdebar," ungkap Andik kepada detikSport di Hotel Grand Zuri, Cikarang, Senin (5/11/2018) malam WIB.

"Meski waktu itu saya cetak gol, hati masih belum tenang. Nah, akhirnya datang gol Stefano baru bikin lega. Mungkin pas gol saya itu membakar semua pemain dan alhamdulillah gol Stefano datang," sambung Andik.

Indonesia pada prosesnya berhasil melaju ke final. Sempat mengalahkan Thailand 2-1 di leg pertama, Indonesia gagal juara setelah kalah 0-2 di leg kedua.

Pada final leg pertama Andik mengalami cedera anterior cruciate ligament (ACL). Cedera itu karier sepakbola sepat divonis berakhir.

"Itu tekanan memang banyak sekali. Dokter internasional sampai bilang sama saya kalau karier berakhir, tapi saya masih punya keyakinan. Rasa yakin itu yang bikin saya tetap kuat," kata mantan pemain Kedah FA itu.

"Dua bulan saya latihan terus, terapi, dan latihan kekuatan kaki dengan mengeluarkan uang sendiri. Alhamdulillah cepat sekali sembuhnya dan tak ada rasa-rasa aneh di kaki," dia mengungkapkan.
Equityworld Futures
Equityworld

Tidak ada komentar:

Posting Komentar