Bekerja sama dengan PT Kuark International, pelatihan tersebut fokus pada pengembangan kapasitas guru agar dapat mendesain pembelajaran di sekolah menjadi lebih menarik dan bermakna. Selain itu juga memiliki nilai tambah bagi pengembangan kualitas, kecerdasan, keterampilan, serta mutu kepribadian anak didik.
"Pendidikan saat ini menuntut guru untuk tidak hanya mampu mengajar dan mengelola kegiatan kelas, tetapi juga mampu membangun hubungan yang efektif dengan siswa dan komunitas sekolah menggunakan teknologi yang mendukung peningkatan mutu pengajaran serta melakukan refleksi dan perbaikan praktik pembelajaran secara terus menerus," tutur Executive Vice President CSR BCA Inge Setiawati dalam keterangan tertulis.
Pelatihan guru sekolah binaan pada tahun ini difokuskan untuk tingkat sekolah dasar di Serang, Lampung dan Yogyakarta. Untuk Serang dan Lampung, jumlah peserta sebanyak 46 orang, sedangkan untuk Yogyakarta berjumlah 54 orang, sehingga total peserta sebanyak 100 orang guru dan kepala sekolah.
Khusus untuk Yogyakarta, pelatihan guru abad ke-21 dilakukan secara intensive blended learning selama 1 tahun dengan komposisi modul tiga kali pelatihan yang akan dimonitoring oleh team Kuark dan team CSR.
"Pelatihan ini diharapkan mendorong perubahan kualitas dan kemampuan para guru, yang berdampak pada peningkatan mutu pendidikan sekolah-sekolah binaan BCA di Lampung, Serang, dan Yogyakarta. Salah satu indikator peningkatan mutu pengajar adalah terwujudnya lingkungan belajar yang kondusif dan menyenangkan sehingga mampu meningkatkan hasil uji kompetensi para siswa di sekolah binaan," ujar Inge.
Inge menambahkan, perhatian terhadap sekolah-sekolah merupakan bagian dari upaya BCA untuk membantu masyarakat lokal berkembang. BCA berharap dengan menyasar sekolah-sekolah tersebut, perubahan yang lebih baik ke depan dapat terjadi.
Hal ini mungkin terwujud karena sejak dini para siswa dari sekolah binaan BCA memiliki kemampuan dan keterampilan untuk menilai, melakukan evaluasi, dan menetapkan perencanaan. Kemampuan tersebut juga didasarkan pada pemahaman dan kemampuan yang ditransfer dari guru kepada murid selama proses belajar mengajar di sekolah.
Pada kesempatan tersebut, Bakti BCA juga menyerahkan donasi sarana prasarana kepada tiga sekolah binaan BCA, yaitu SDN 1 Taktakan, SDN 2 Taktakan, dan SDN 1 Gadingrejo, dengan total lebih dari Rp 90 juta.
"Kesinambungan sebuah program pemberdayaan tidak lepas dari upaya untuk mewariskan value dan keutamaan sebagai agen perubahaan sejak usia dini. Inilah yang BCA coba lakukan di sekolah-sekolah binaan BCA saat ini," pungkas Inge.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar